Health literacy atau literasi kesehatan adalah skill yang meliputi pengetahuan, motivasi dan kompetensi seseorang untuk mengakses memahami, menilai dan mengaplikasikan informasi kesehatan untuk membuat keputusan dalam kehidupannya sehari-hari terkait dengan pelayanan kesehatan, pencegahan penyakit, dan promosi kesehatan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidupnya. Istilah health literacy telah muncul pada tahun 1970-an, tetapi masih menjadi istilah yang baru di Indonesia sampai saat ini.
Literasi kesehatan bukan hanya sumber daya individu tetapi juga merupakan sumber daya masyarakat yang menghasilkan keuntungan sosial, yaitu dengan menggerakkan masyarakat untuk mengatasi faktor-faktor determinan kesehatan, sosial, ekonomi dan lingkungan. Pemahaman ini, adalah untuk memastikan bahwa literasi kesehatan tidak dibingkai sebagai tanggung jawab individu semata, namun seiring dengan itu juga sangat perlu memastikan adanya perhatian pemerintah dan sistem kesehatan untuk menyajikan informasi yang jelas, akurat, tepat dan dapat diakses untuk khalayak yang beragam.
Dalam dokumen WHO ‘The Mandate for Health Literacy’ hasil The 9th Global Conference on Health Promotion, 2016, disampaikan bahwa peningkatan literasi kesehatan adalah landasan bagi warga negara untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan mereka sendiri, terlibat dalam aksi masyarakat untuk kesehatan, dan mendorong pemerintah untuk memenuhi tanggung jawab mereka dalam menangani persoalan kesehatan dan pemerataan kesehatan. Memenuhi kebutuhan literasi kesehatan masyarakat akan mempercepat kemajuan dalam mengurangi ketidakadilan dalam kesehatan. Peningkatan literasi kesehatan yang diperoleh melalui pendidikan kesehatan dan berbagai bentuk komunikasi, serta tindakan yang diambil melalui sistem kesehatan dan kebijakan lainnya, memiliki potensi untuk mendukung pencapaian target yang terkait dengan SDG3 mengenai kesehatan, disamping target SDGs lainnya.
Asian Health Litteracy Association (AHLA) adalah organisasi yang dibentuk tahun 2013 yang memfokuskan pada upaya peningkatan health literacy masyarakat khususnya di negara-negara di Asia melalui riset, pelatihan dan pengembangan program. AHLA kini telah memiliki anggota dari 21 negara di Asia. AHLA telah menyelenggarakan 4 kali konferensi, yaitu tahun 2013 dan 2014 di Taipei, 2015 di Tainan Taiwan, dan tahun 2016 di Hai Phong Vietnam. Pada pertemuan terakhir tersebut, Universitas Dian Nuswantoro sebagai perwakilan dari Indonesia diberi mandat untuk membentuk AHLA Indonesia Country Office pada tahun 2017.
Tujuan AHLA Indonesia Country Office adalah mendorong riset health literacy di Indonesia dan publikasinya; mempromosikan health literacy dalam pendidikan dan profesi; mengadvokasikan health literacy pada berbagai program dan sektor untuk mendorong keadilan (equity) dalam kesehatan.
Kami mengundang semua mahasiswa, peneliti, praktisi dan profesional dari berbagai institusi pendidikan, pelayanan kesehatan, LSM, maupun pemerhati kesehatan di Indonesia untuk bergabung, bertukar pengalaman, hasil riset dan program untuk meningkatkan health literacy di Indonesia. Bagi peneliti kami menyediakan instrumen standar untuk mengukur health literacy dan informasi yang akan membantu mengembangkan penelitian dan program health literacy.
Recent Comments