Author: Fitria Dewi Puspita Anggraini, Lenci Aryani, Ririn Nurmandhani

 

Cakupan Case Detection Rate tuberkulosis Kota Semarang terus mengalami peningkatan. Tingginya angka kasus tuberkulosis di Kota Semarang dapat disebabkan oleh rendahnya health literacy. Health literacy adalah kemampuan seorang individu untuk memperoleh, memproses dan memahami informasi kesehatan dasar dan layanan yang dibutuhkan untuk meningkatkan status kesehatan sesuai dengan yang diharapkan. Terdapat korelasi yang kuat antara health literacy yang rendah dengan penggunaan layanan kesehatan yang tidak efisien dan merugikan status kesehatan. Petugas puskesmas merupakan stakeholder yang berperan penting dalam memberikan pemahaman optimal terkait health literacy. Tujuan dari penelitian ini mengetahui keterkaitan akses informasi dengan status health literacy petugas puskesmas. Penelitian ini mengukur dua variabel demografi dan akses informasi tuberkulosis yang dikaitkan dengan health literacy petugas puskesmas. Design penelitian observasional dengan sampel penelitian adalah seluruh petugas di Puskesmas Bandarharjo yang berjumlah 52 orang. Data diambil dengan wawancara menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan chi-square untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel. Sebanyak 75% responden adalah tenaga kesehatan. Sebagian besar responden (51,9%) memiliki lama kerja <5 tahun. Tingkat health literacy petugas terkait dengan tuberkulosis masih kurang (65,4%). Sebanyak 98,1% responden sudah pernah mendapatkan informasi tentang tuberkulosis. Tidak ada hubungan antara jabatan, lama kerja dan akses informasi tuberkulosis dengan health literacy petugas di Puskesmas Bandarharjo.

 

Link: http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/duniakesmas/article/view/3205