Serangan otak mendadak atau stroke adalah suatu gangguan pembuluh darah di otak yang terjadi secara tiba-tiba baik kecil atau besar karena sumbatan atau perdarahan. Saat ini, penyakit stroke tidak hanya menghantui orang-orang usia lanjut, karena penyakit stroke dapat menyerang siapapun baik tua dan muda. Sekitar 10-15% dari seluruh kasus stroke terjadi pada usia 18-50 tahun. Hal tersebut dikarenakan gaya hidup yang tidak sehat, sering mengkonsumsi minuman alkohol, dan penggunaan obat terlarang.

Penyakit ini memiliki beberapa gejala seperti mati rasa pada wajah atau lengan sehingga membuat wajah terkulai dan mengalami kelemahan lengan, dan kesulitan berbicara. penyakit stroke patut diwaspadai karena bisa menyebabkan kerusakan otak secara permanen. 

Pencegahan:

  • Mengurangi Rokok

Dapat diketahui bahwa dalam 1 batang rokok mengandung beribu macam racun yang dapat merugikan tubuh. Selain itu, rokok juga membabkan stroke dan penyakit jantung dimana keduanya merupakan bagian dari 10 penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Hal ini dikarenakan merokok bisa merusak dan menyempitkan pembuluh darah. Hambatan aliran darah di otak dikarenakan rusaknya pembuluh darah menuju kepala dapat menyebabkan penyakit stroke. 

  • Mengurangi minum alkohol

Risiko mengkonsumsi alkohol dalam jumlah berlebih berpotensi menyebabkan hemorrhagic stroke (strok hemoragik) yaitu kondisi dimana pembuluh darah bocor. Kondisi tersebut membuat pendarahan baik di dalam otak dan menyebabkan pendarahan antara otak dan jaringan yang menutupinya. Sehingga, mengurangi minuman alkohol dalam jumlah yang sudah ditetapkan. Menurut standar The National Institue on Alcohol Abuse and Alcoholsm (NIAAA) adalah segelas bir sehari untuk wanita dan dua gelas bir sehari untuk pria.

  • Perbanyak asupan sehat

Tubuh yang kekurangan serat juga berisiko mengalami kolesterol tinggi. Jika kondisi tersebut tidak ditangani dengan benar dapat mengakibatkan stroke. Dengan demikian, memperbanyak konsusi sayur dan buah yang tinggi serat dapat mencegah stroke. Situs Dokter Sehat menjelaskan konsumsi 200 gr buah-buahan setiap hari dapat menurunkan risiko stroke hingga 32% dan konsumsi 200 gr setiap hari dapat menurunkan risiko stroke hingga 11%.

  • Perbanyak olahraga

Olahraga secara teratur dapat menjaga kesehatan tubuh dan menjaga berat badan agar tetap stabil. Olahraga juga mampu membakar lemak dan kalori, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah akibat lemak jenuh. Olahraga tidak hanya berkontribusi dalam menjaga berat badan, tapi juga dapat mengurangi tekanan darah dan stress yang dapat memicu terjadinya stroke.

  • Kurangi stress

Stroke rupanya juga dapat muncul dari stres. Tingginya tuntutan hidup yang semakin besar mampu membuat usia muda mengalami stress berat. Dalam sebuah penelitian yang dimuat di The Lancet tahun 2017, menjelaskan bahwa semakin tinggi tingkat stress yang dialami seseorang, semakin tinggi pula riisko penyakit jantung dan stroke yang dia hadapi. Penjelasannya, bagian otak yang bernama Amigdala memiliki tanggung jawab untuk menanggulangi stres dimana sekumpulan saraf dalam bagian otak amigdala lah yang mengatur emosi, rasa takut, kecemasan, kesenangan, dan stres. Saat amigdala aktif menangani stress, hal tersebut akan memicu aktivitas ekstra pada sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan peradangan pada arteri. Sehingga, kemungkinan terjadinya penyakit jantung dan stroke pun meningkat.

 

Sumber:

5 Cara Hindari Stroke Saat Masih Muda

Amila A, Sembiring E, Rifami E. Karakteristik Stroke Pada Pasien Usia Muda. JINTAN J Ilmu Keperawatan. 2022;2(2):151–9.